Life is Fine

Life is Fine

Tuesday, January 27, 2015

Serba Serbi : Solo Woman Traveler Part 1

Kenapa lebih sedikit wanita yang solo traveling dibanding pria?

Menurut gw alasan nomor satunya adalah keamanan dan kemampuan kita sebagai wanita untuk melindungi diri sendiri lebih rendah dibanding pria.  Jujur aja kekhawatiran nomor satu gw kalau jalan- jalan sendiri itu lebih ke takut diapa2in sama orang lain si (baca : cowo). Waktu itu sempet gw batal ke India karena tiba- tiba ko jadi banyak kasus pemerkosaan turis gitu di sana. Otomatis keluarga juga ga ijinin kecuali ada temen cowo yang ikut tripnya. Makanya  research & insting itu perlu banget, misalnya kalo mau nebeng di rumah temen cowo yang baru kenal (via couchsurfing), dicek dulu referencesnya & data- data lainnya yang mendukung kredibilitas dia sebagai host, kalo bisa yang uda verified account. Kalau belum, ya meet up nya di tempat- tempat ramai. Banyak- banyak ngobrol via email sebelum memutuskan untuk menginap, supaya sedikit banyak kita bisa tau karakter orangnya seperti apa.

Makanya instingnya harus diasah terus. Bukan berarti pikiran kita jadi negatif & suudzon terus ya, tapi lebih berpikir pake logika aja. Bukan cuma demi keamanan kita sendiri, tapi kasian juga kan kalo orangtua khawatir terus selama kita pergi sendiri, nanti susah dapet ijin pergi- pergi sendiri lagi loh. Untuk wanita- wanita yang pada jago bela diri, lucky you! Untuk yang belom pada bisa bela diri, yu mulai belajar!

Kenapa wanita memilih untuk solo traveling?

Jawabannya mungkin sama dengan jawaban dari pertanyaan ' Kenapa pria memilih untuk solo traveling?' Di samping alasan karena belum nemu travel partner yang cocok baik kepribadian maupun waktu tripnya, yang pasti bagi gw jawaban utamanya adalah karena wanita juga manusia yang selalu berusaha untuk mengembangkan dirinya. Terkadang solo traveling jadi seperti pemicu adrenalin, latihan yang kita buat untuk menguji diri sendiri. Dengan solo traveling, kita terlatih untuk menjadi lebih berani, mandiri, percaya diri, menghargai banyak hal, dan bahkan membuat kita menjadi lebih mengenal diri kita sendiri. 

Bagi gw sendiri, pertama kali solo traveling bukan pilihan/ kemauan gw pribadi. Beberapa tahun yang lalu di Swedia, Gw dan kakak gw memutuskan untuk pisah negara tujuan wisata karena masing- masing keukeuh (ngotot) dengan destinasi wisata yang berbeda, padahal waktu kami terbatas. Kakak pengen banget ke Polandia sedangkan gw pengen banget ke Denmark karena nama gw artinya 'Denmark' dalam bahasa Polandia. Hehe. Akhirnya kakak gw beli tiket duluan & pergi sendiri ke Polandia. Gw jadi stuck, bingung mau ngapain & emang penasaran juga sama Denmark, jadilah gw akhirnya nekat beli tiket juga ke Denmark.

Hari- hari pertama gw di Denmark, oh astaga tidak terkatakan sedihnya. Gw kaya dipaksa untuk keluar dari zona nyaman gw. Dari pertama sampai di central station, bingung mau ngapain, ke kantor informasi turis juga pada judes- judes gitu staffnya, ga bisa dibandingin emang sama keramahan orang- orang di Asia Tenggara. Gw nginep di hotel yang ada di red district area (daerah prostitusi) karena paling murah untuk tinggal sendiri & lokasinya tengah kota. Seharian jalan jalan sendiri, makan makan sendiri, ketawa ketawa sendiri.. Ih ko jadi sedih banget! Kadang saking melankolisnya gw sampe nangis sendiri di kamar sambil makan chicken wingsnya Burger King & take away pad thai di stasiun subway karena ya makanan itu yang paling muraah! 

Ya pokoknya saat- saat awal keluar dari zona nyaman itu emang ga enak banget. Untungnya pengalaman solo travel  gw di negara yang bisa dibilang aman banget, nah untuk yang mau coba solo travel, pilih negara yang reputasinya aman- aman dulu ya. Lebih kecil kemungkinan untuk mengalami hal- hal yang tidak diinginkan, yang bisa- bisa buat kamu pada trauma untuk solo travel lagi kalo baru nyoba uda ngalamin hal yang ga enak.

Sekarang gw malah bersyukur karena ditinggalin kakak waktu itu! Gw malah jadi lebih nyaman pergi sendiri kemana- mana & banyak banget pengalaman baru yang didapat. Terutama jadi banyak kenalan temen- temen baru & gebetan yang kece kece. Hahaha. Coba bandingin, kalau ga pergi sendiri, pasti lebih males untuk tanya ke orang-orang atau mulai percakapan sama orang lain. Ngobrolnya ya sama travel partnernya aja terus. 

Anyway ini ada artikel tentang solo travel yang wajib baca! very well said & inspiring :)

Apa saja yang para wanita harus persiapkan untuk solo travel?

1. Pastinya mental, jangan MeTal (Melankolis Total). Berani & bertanggungjawab atas setiap keputusan yang diambil. Diniatin dulu untuk rencana solo travelingnya. Kalau belum berani, bisa dimulai dari pergi sama teman- teman atau keluarga terus minta waktu sehari atau dua hari untuk jalan- jalan sendiri. Awalnya pasti teman atau keluarga kamu ngerasa aneh, jalan- jalan bareng tapi ko mau misah. Syukur kalau partnernya bisa memahami penjelasan kamu & setuju untuk pisah jalan. Kalau susah dikondisikan seperti itu, coba cari teman yang tinggal di luar kota terus rencanakan perjalanan mengunjungi teman kamu itu, tapi pergi dari rumahnya sendiri ya. Minimal latihan untuk sendirian di jalan & orangtua tidak terlalu khawatir juga kalau tahu kamu ada teman di tempat tujuan. Nah tentang di tempat tujuannya nanti mau pisah beberapa hari, bisa dibicarakan lagi sama temen kamu, karena belum tentu juga dia bisa tiap hari nemenin.


2. Pengetahuan yang cukup untuk setiap tujuan wisata. Untuk amannya research juga tentang penginapan- penginapan, jadi kamu uda ada tempat yang dituju. Kadang banyak calo yang manfaatin kesempatan ngeliat cewe sendiri kebingungan & belom ada tempat tinggal. Tawaran penginapannya kadang ga sesuai yang diiklanin & udah terlanjur sampai penginapan itu jadi males cari tempat lain. Gw sangat merekomendasikan untuk tinggal di local guesthouse/ homestay di mana kamu bisa bersosialisasi dengan pemilik penginapan atau di dormitory room di penginapan. Dormitory di sini maksudnya bukan asrama ya, tapi 1 kamar yang isinya ada banyak tempat tidur, biasanya ranjang susun (bunk beds). Kamu ga akan ngerasa sepi sendirian, karena pasti ada banyak orang di kamar & banyak solo travel yang senang menjalin pertemanan baru juga. 

3. Rasa antusias, positif & keterbukaan akan hal- hal yang terjadi nanti. Diyakini dulu, apapun yang terjadi nanti, hal baik maupun buruk, emang yang uda ditakdirkan. Kalau hal baik disyukuri, kalo hal buruk dijadikan pelajaran. Terbuka akan hal- hal baru yang nanti ditemuin, mesipun aneh atau kadang ga enak. Asal jangan terbuka sama hal- hal yang berbau kriminal aja ya!

4. Yang terakhir tapi ga kalah penting : ijin & doa restu dari orang tua. Jadi untuk ngedapetinnya, kita sendiri harus banyak- banyak berdoa :p. Kalo pergi ga da restu rasanya ga enak juga, lebih enak kalo rencananya kan selaras dan harmonis ama lingkungan sekitar kan.

What to expect while traveling solo?

(-) Galau, apalagi pas ngeliat pasangan- pasangan yang romantis ngetrip bareng.

(-) Kesepian di dalam keramaian, terutama kalau bingung mau mulai percakapan di tengah- tengah kumpulan pertemanan traveler. Tapi jangan khawatir, ini jarang terjadi ko, pasti banyak yang memulai percakapan duluan. Tunjukkan sikap terbuka & ramah aja.
(-) Kadang bisa jadi lebih mahal, soalnya ga da yang bisa sharing cost kamar, transport, dll.
(-) Ada banyak orang yang berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan saat melihat wanita pergi sendirian. Watch out!


(+) Ketemu teman- teman baru, bahkan mungkin ujung- ujungnya kamu ga jadi travel sendiri, karena join trip dengan orang lain.

(+) Belajar berani memulai percakapan / berkenalan dengan orang baru. Kamu akan belajar untuk minta tolong kepada orang lain di saat membutuhkan. Mempercayai orang yang baru kamu kenal dan tanpa kamu sadari kalian sudah menjadi friends for life.
(+) Lebih mencintai diri sendiri dan percaya diri. Banyak merefleksi diri dan lama- lama kamu akan menjadi tidak terlalu peduli lagi apa kata orang lain tentang diri kamu. Kamu mulai menerima diri kamu sepenuhnya.
(+) Sharing pengalaman dan pengetahuan yang tidak terbatas!

Ada kaitannya antara wanita solo traveling dengan status single?

Jujurnya ya, Ya pasti ada laaah. Kalo ada pacar pastinya lebih milih sama pacar. Banyak juga si pasangan yang pada putus di tengah- tengah trip. Emang nyari travel partner yang cucok banget itu bener- bener susah, literally kaya nyari jodoh. Biasanya yang cocok jadi travel partner ujung-ujungnya berjodoh juga si. hehe

Untuk para jomblo- jomblo bahagia di alam semesta, solo travel dulu lah sebelum punya pasangan hidup, karena nambah pengalamannya tidak terbatas! Kapan lagi? 


Jadiii, buat apa kita menciptakan batasan- batasan untuk diri sendiri? apalagi cuma atas nama gender. Let's spread our own wings and fly!


----------------------------




No comments:

Post a Comment